Ada yang salah?
Lupa ada acara apa, yang jelas hari itu aku pulang agak telat. Habis maghrib baru keluar dari kampus, dan gak ada tumpangan gratis ke rumah. Biasanya Pak Anang atau Mas Agus bisa diandalkan. Setelah turun dari angkot 05, perjalanan harus dilanjutkan dengan ojek. Satu tujuan, cepet sampe rumah, mandi, main mobil-mobilan sama Gilang.
Perasaan sudah gak enak pas baru naik. Motornya udah agak tua (perkiraanku motor Bravo 96). Firasatku bener, baru jalan 200-an meter, ban belakang motor kempes.... 'Kempes nih pak kayaknya, saya ganti ojek lain aja ya' sambil ngasih uang share bayar ongkos nambal ban. Belum selesai udah ada ojek lain yang datang. 'Kempes ya? Naik ini aja deh'. Deal.
Perjalanan pun berlanjut dengan ojek yang lain. Supra X 125, sepertinya masih belum genap satu tahun. Strip sticker-nya masih lengkap, kaca spion terpasang dua-duanya, tidak banyak terlihat lecet di bodi. Pergantian yang mantap, kataku dalam hati.
Tiga-empat polisi tidur dilalui dengan baik. Tapi setelah kira-kira 2 km, terasa ada yang kurang enak dudukannya. Kempes lagiiiiiiiiiiiiiiiiii....
Dalam hati aku bilang, ini pasti bukan kebetulan. Pasti ada yang salah. Dari informasi beberapa teman (thx yang udah ngasih jawaban ya...), rata-ratanya naik ojek setidaknya kempes dalam 1/300 kali naik. Kalau dalam satu hari kempes berurutan dan tidak ada apa-apa, maka peluangnya 1/90000.
Pasti ada yang salah. Apa badanku sudah terlalu berat untuk duduk di belakang tukang ojek? Paling gak seminggu setelah itu, aku menghindari ojek dulu.