Bagaimanapun, orang tua lebih pinter dari kita
Kesempatan pulang kampung ke Kencong aku manfaatkan untuk ketemu beberapa kerabat. Seperti biasa, kalau baru datang dari Bogor selalu ditanya masalah cuaca, hujan gak disana? Obrolan berkembang sampai ke masalah bagaimana mengidentifikasi apakah musim hujan sudah berganti dengan kemarau. Kata orang tua dulu, kalau garengpung (cenggeret) sudah mulai berbunyi itu tandanya sudah masuk musim kemarau. Ini adalah contoh penerapan analisis diskriminan, dengan Y = musim dan X = bunyinya garengpung. Hebat juga, perubahan alam sudah dipetakan sedemikian rupa oleh para orang tua untuk melakukan prediksi berdasarkan faktor-faktor tertentu.
Tahu-tahu ada yang nyeletuk. Dua hari lalu dia denger suara garengpung dari kebun belakang rumah, tapi besoknya ternyata masih hujan. Nah, ini yang namanya resiko kesalahan klasifikasi (misclassification). Bagaimanapun juga masih ada kejadian seperti itu. Lalu ada yang menimpali. Katanya, "Jangan denger bunyinya saja, lihat juga apakah sayapnya udah terbuka".
Ya, begitulah. Ketika satu variabel (bunyi) tidak cukup untuk menghasilkan misclassification yang rendah, kita butuh variabel tambahan (terbukanya sayap) untuk mengatasi hal tersebut. Luar biasa kan. Secara alami kita sudah melakukan pembentukan fungsi diskriminasi, meskipun tidak secara sistematik.
Barangkali juga, primbon yang disusun oleh para leluhur kita juga dibuat dengan kaidah-kaidah statistik yang baru saya pelajari.
Tahu-tahu ada yang nyeletuk. Dua hari lalu dia denger suara garengpung dari kebun belakang rumah, tapi besoknya ternyata masih hujan. Nah, ini yang namanya resiko kesalahan klasifikasi (misclassification). Bagaimanapun juga masih ada kejadian seperti itu. Lalu ada yang menimpali. Katanya, "Jangan denger bunyinya saja, lihat juga apakah sayapnya udah terbuka".
Ya, begitulah. Ketika satu variabel (bunyi) tidak cukup untuk menghasilkan misclassification yang rendah, kita butuh variabel tambahan (terbukanya sayap) untuk mengatasi hal tersebut. Luar biasa kan. Secara alami kita sudah melakukan pembentukan fungsi diskriminasi, meskipun tidak secara sistematik.
Barangkali juga, primbon yang disusun oleh para leluhur kita juga dibuat dengan kaidah-kaidah statistik yang baru saya pelajari.