sekedar pet crepet

Friday, March 10, 2006

Statistika: modal menjadi detektif

Tahun 1934 Agatha Christie memperkenalkan kepada dunia seorang detektif yang bernama PARKER PYNE dalam novelnya Parker Pyne Investigates. Detektif ini lain daripada yang lain, karena tidak menangani kasus-kasus pembunuhan, pencurian atau yang lain. Iklannya yang muncul di surat kabar The Times tiap pagi adalah Are you happy? If not, consult Mr. Parker Pyne. Dia bantu kliennya menyelesaikan masalah yang membuat hidupnya tidak bahagia. Bisa dibayangkan, kasusnya antara lain:
  • jealous wife who suspects her husband of infidelity...
  • for a lonely widow driven to assume a new identity...
  • for a distraught mother whose son has been kidnapped...and
  • for the finance of a strangely reclusive bride-to-be
Tahu nggak bagaimana dia membantu kliennya? For such, he applies the knowledge he has acquired in 35 years of work in a statistics office, from which he retired, establishing later on his own on 17 Richmond Street, London. Luar biasa kan. Selama 35 tahun bekerja di kantor statistik (kayak BPS di Indonesia) dia bisa tahu karakteristik laki-laki yang punya selingkuhan.

Kalau ngikutin komik Detektif Conan, ada juga dalam satu seri diceritakan seorang detektif FBI (asal Jepang) yang menyelesaikan kasus berdasarkan analisis profiling. Data di FBI dapat menunjukkan berapa usia pelaku tindak kriminal pembakaran, seperti apa kehidupan keluarganya, dsb. Sehingga penyelidikan lebih fokus pada segmen tertentu saja.

Jadi jangan heran kalau nanti banyak pensiunan BPS buka praktek detektif swasta.

2 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home