Bisnis Berbasis Peluang
Hari Selasa kemarin pas lagi males nyetir, jadinya pulang ke rumah naik Angkot 17. Karena belum penuh, si pak angkot ngetem di sebelah jembatan sampingnya Univ Pakuan, pas di atas tol jagorawi. Jadi bisa lihat pemandangan lalu lalang jalan dari dan ke Bogor. Waktu itu masih ada 3 penumpang. Sambil ngantuk ndengerin obrolan penumpang yang duduk di samping pak angkot. 'Gak berangkat-berangkat nih Pak'. Agak terkejut aku mendengan jawaban pak angkot. Katanya, 'Entar, nunggu bis AGRAMAS (jurusan Bogor-UKI-Bekasi) lewat. Kalau bis itu udah lewat jalan tol, biasanya penumpang di sepanjang jalan akan banyak'.
Apa hubungannya? Bus berangkat ke jakarta dengan penumpang sepanjang jalan ke Tanah Baru?
Benar saja, setelah beberapa menit, penumpang gak kunjung nambah juga. Di bawah jembatan, bus Agramas warna merah melaju kencang dari arah terminal Bogor masuk ke tol jagorawi. 'Tuh, bus-nya udah lewat', kata pak angkot sambil masukin gigi satu dan mulai nge-gas.
Dalam hati, aku bilang. Sepertinya pak angkot sudah melakukan pengamatan berulang-ulang. Sehingga bisa mengatakan kalau ada bus Agramas lewat, peluang mendapatkan penumpang bakal besar, mungkin sekitar 0.9. Tragisnya, sampai turun depan perumahan, penumpang belum nambah juga. Jadi ingat, masih ada peluang sebesar 0.1 untuk kejadian tidak ada penumpang. Namanya juga bisnis.
Apa hubungannya? Bus berangkat ke jakarta dengan penumpang sepanjang jalan ke Tanah Baru?
Benar saja, setelah beberapa menit, penumpang gak kunjung nambah juga. Di bawah jembatan, bus Agramas warna merah melaju kencang dari arah terminal Bogor masuk ke tol jagorawi. 'Tuh, bus-nya udah lewat', kata pak angkot sambil masukin gigi satu dan mulai nge-gas.
Dalam hati, aku bilang. Sepertinya pak angkot sudah melakukan pengamatan berulang-ulang. Sehingga bisa mengatakan kalau ada bus Agramas lewat, peluang mendapatkan penumpang bakal besar, mungkin sekitar 0.9. Tragisnya, sampai turun depan perumahan, penumpang belum nambah juga. Jadi ingat, masih ada peluang sebesar 0.1 untuk kejadian tidak ada penumpang. Namanya juga bisnis.